Kamis, 19 Februari 2015

PELAJARAN HEBAT DARI SEORANG ANAK MUDA BERTARIF 2 M !!


Minggu lalu saya datang di acara ulang tahun sebuah komunitas di sebuah cafĂ© kecil di bilangan Jakarta Selatan. Ada beberapa kalangan yang hadir. Termasuk tokoh-tokoh di balik suksesnya beberapa UKM (Baca : Usaha Kecil Miliaran) di Indonesia. Sebut saja org dibalik suksesnya d’coz . Restoran seafood yang menawarkan makanan ‘High Quality but Stupid Price’ ini selalu bikin heboh dengan ide-ide gilanya! Terobosan-terobosannya bahkan tidak pernah kepikiran sama orang-orang kaya kita.

Tapi yang menarik perhatian saya justru bukan itu. Saya tertarik justru dengan kehadiran seorang anak muda (bukan berarti saya sudah tua!) yang menurut saya termasuk spesies “LANGKA” dan “PERLU DILESTARIKAN”. Perkiraan saya umurnya paling baru 25-30 tahun. Dia adalah Pendiri sebuah perusahaan Digital Consultant yang membidani lahirnya merk-merk terkenal di Indonesia melalui media sosial.

Seperti biasa saya senang banget berguru ilmu sama orang-orang seperti gini. Saya penasaran bagaimana mungkin seorang anak muda bisa bikin perusahan konsultan. Padahal kita tahu, modalnya seorang konsultan itu kan harus punya pengalaman dan track record yang panjang. Dan satu-satunya yang tidak bisa “dibeli” sama anak muda kaya begini adalah ya pengalaman dan track record itu sendiri.

Dia cerita kalau waktu lulus kuliah dulu, dia bekerja di salah satu perusahaan Konsultan asing. Perusahaan ini sangat terkenal dan menjadi konsultan beberapa perusahaan raksasa di Indonesia. Mulai dari mengurusi marketing research sampai strategi branding dia kerjain semua.

Nah, waktu kerja disana dia melihat ketimpangan antara perusahaan-perusahaan besar dengan para pelaku UKM. Perusahaan-perusahaan besar punya budget yang besar untuk mem-branding merk mereka. Bagaiman atidak sukses? Mereka didukung oleh tim ahli dan para konsultan yang memikirkan setiap langkah perusahaan-perusahaan ini secara detil dan terukur. Budgetnya juga jor-joran. Perusahaan-perusahaan ini membayar hingga miliaran rupiah ke perusahaan-perusahaan konsultan untuk mengurusi merk mereka supaya bisa menancap di pikiran konsumen Indonesia.

Bagaimana dengan UKM ? Boro-boro mikirin Branding, bisa nafas Senin Kamis aja sudah syukur. Buat mikirin operasional supaya tidak minus aja sudah empot-empotan apalagi kalau harus bayar konsultan untuk memikirkan strategi perusahaan. Terus si anak muda ini berpikir “Bagaimana mungkin UKM lokal kita mampu bersaing sama perusahaan raksasa asing kaya gini?”. UKM lokal kita lama-lama bisa babak belur harus bersaing sama merk global karena mereka hanya membuka usaha tanpa tahu strategi bisnis yang tepat.

Apa yang dia lakukan? Dia keluar dari perusahaan itu dan mendirikan sendiri perusahaan konsultan untuk para UKM supaya bisa bersaing sama merk-merk asing ini. Ia pasang tarif SEIKHLASNYA! Kadang pernah dibayar 2 M. 2 M ini bukan 2 Miliar, Tapi singkatan dari : Makasih Masss!!

Dia juga keliling ke kampus-kampus mengajari para mahasiswa yang mau jadi wirausaha muda untuk belajar branding. Dia meninggalkan gaji dan karir bagusnya di perusahaan lamanya untuk menjalani sebuah idealisme yang tidak jelas kemana arah masa depannya. Padahal Karir dan gaji tinggi adalah idaman setiap anak muda.

Singkat cerita, setelah sekian tahun, perusahaan kecil yang ia dirikan itu akhirnya mulai dikenal banyak orang dan membantu banyak perusahaan kecil naik daun. Bahkan perusahaannya sekarang ini mengerjakan project klien kelas kakap.

Nah apa yang menarik dari cerita ini bagi saya?

Semakin hari saya semakin sering dengar berita anak-anak muda seperti ini. Anak-anak muda yang meninggalkan karir dan gaji besarnya untuk sebuah idealisme sosial yang belum tentu ada duitnya. Malah ada lagi cerita seorang anak muda yang sukses di bisnis handycraft namun akhirnya justru ia berubah haluan dari niat bisnis menjadi niat sosial. Ia mengajari para narapidana di penjara berbagai keterampilan kerajinan tangan untuk dijual sehingga bisa merubah kondisi ekonomi para narapidana itu. Tapi justru dari situ akhirnya ia menjadi seorang jutawan muda. Hasil kerajinan tangan buatan para narapidana itu malah akhirnya mendunia.

Mereka ini adalah gelombang baru para SOCIAL ENTERPRENEUR yang memiliki tujuan sosial yang kuat dan merasa harus berbuat sesuatu yang memberikan Social Impact ke masyarakat . Buat mereka sukses itu punya definisi lain. Bukan uang atau materi. Tapi seberapa besar impact sosial yang bisa mereka berikan ke masyarakat. Sementara kita masih sibuk mengumpulkan uang untuk bisa jalan-jalan keluar negri sambil rajin mengupload foto hasil jalan2 kita itu di media sosial, mereka justru turun tangan ke masyarakat memenuhi panggilan jiwa mereka untuk membantu sesama. Mereka inilah orang-orang yang”SUDAH SELESAI DENGAN DIRINYA”.

Tapi yang lebih menarik dan aneh, begitu mereka merubah tujuan hidupnya dari cari uang menjadi menolong orang lain, justru rezeki mereka malah semakin melimpah dan tak terbendung. Jadilah mereka orang2 yang tidak hanya Mulia tapi juga sukses.

Pulang dari acara itu, saya jadi malu sendiri sama diri saya…!!!

SEBUAH JAM SUPER CANGGIH (Jangan pernah tertipu dengan yang instan)


Teman2 coba ingat2, pernah nggak anda membaca sebuah artikel yang panjangnya 15 halaman di Internet?!
Jawabanya mudah di tebak : “Enggak lah, ….Kepanjangan!”

Yup…!. Saya juga baru nyadar kalau internet dengan segala isinya ternyata telah mendorong kita tenggelam dalam era ‘ketergesaan’ dan serba instan.

Tiap hari ribuan informasi datang ke layar kita dan sebagian besar hadir dalam bentuk yang ringkas, dan seringnya berisikan info yang trivial (kosong nggak bermakna; mirip bayak status FB saya.he..he.). Semua dikemas dengan instan dan selalu menarik perhatian!!

Apa yang terjadi? Kita semua menjelajah internet dengan pola quick reading. Klik link ini sebentar, lalu lihat link lain sebentar. Baca berita disini sebentar, lalu broswe status disana sebentar. Kita lalu terbiasa dan kemudian “menyukai” pola baca yang penuh distraksi macam begini.

Apa akibatnya? Kita jadi sering terjebak dalam kedangkalan informasi!!
Buktinya, kita sering mengomentari sebuah berita atau artikel dengan komentar yang dangkal tanpa berpikir kembali kebenaran informasi yang disajikan tadi , terus dilihat dari sudut pandang apa, kearah mana konteksnya dan siapa yang membawa perspektif tersebut.

Kita makin malas baca buku-buku yang agak panjang dan nggak terlatih untuk melakukan deep thinking yang memerlukan konsentrasi dan ketekunan untuk mendalami sebuah permasalahan. Pokoknya tiap habis baca berita atau artikel singkat di Internet kita langsung jump in to conclusion!!!

BAHAYANYA…, kebiasaan kita tergesa2 ini ternyata juga bisa merembet ke kehidupan kita sehari2.
Pelan-pelan tanpa terasa kita makin sulit untuk membangun konsentrasi dalam waktu lama untuk menekuni sesuatu (pekerjaan misalnya). Kita makin cepat bosan dengan sesuatu yang memerlukan ketekunan.
Kita ingin segala sesuatunya seperti di dunia maya : bisa cepat berpindah-pindah ke hal2 baru yg ‘keliahatan’ menarik dan jump in to conclusion (hasil cepat). Akhirnya makin banyak orang yang nggak sabar dalam menekuni pekerjaannya dan mudah sekali untuk distract (pindah-pindah) dan gampang tertarik dengan hal2 baru. Kita jadi malas melakukan sesuatu jika prosesnya membutuhkan waktu dan kesabaran.
Makanya di Indonesia peluang2 investasi money game yang menawarkan cara cepat kaya cepat sekali lakunya. Walaupun belakang selalu berakhir penipuan, tetap saja peluang seperti ini selalu subur dan nggak kapok2 orang tertipu.

Padahal, kalau boleh jujur, tidak ada sesuatu yang kuat dan bertahan lama yang dibangun dengan pondasi yang INSTAN. Semua hal2 yang kelihatan hebat, punya proses panjang dan berliku di baliknya.
Saya jadi teringat dengan cerita sebuah jam super canggih.

Begini ceritanya, suatu hari di awal tahun 1980-an di sebuah bandara di London, ada seorang Inggris yang sedang duduk menunggu keberangkatan pesawat ke Jepang. Di kejauhan tampak seorang Jepang berbadan pendek dan gemuk sedang tergopoh2 membawa dua buah koper yang kelihatan cukup berat. Orang Jepang ini kelihatan kesulitan dengan barang bawaannya itu.

Tidak lama kemudian orang Jepang ini duduk di sebelah orang Inggris tadi sambil mengelap keringatnya yang banyak dengan handuk. Bajunya juga kelihatan basah dengan keringat. Orang Ingris ini memperhatikan si Jepang tadi. Dia menganggap si Jepang ini pasti orang bodoh. Ngapain juga ia bawa koper seberat ini. Kenapa nggak dimasukin ke bagasi aja. Begitu pikirnya.

Namun tidak lama kemudian ada bunyi suara telepon. Si orang Jepang ini langsung memencet salah satu tombol di jam di tangannya dan menerima telepon masuk tersebut. Si Inggris tadi merasa kagum luar biasa. “Wow luar biasa…canggih sekali jam orang Jepang ini!” begitu pikirnya. (Kebetulan pada awal tahun 80-an bahkan belum ada orang yang menggunakan handphone di Inggris).

Tidak lama kemudian, si Jepang tadi memencet2 kembali tombol2 di jamnya dan keluarlah sebuah keyboard kecil. Si Inggris bertanya “Apa yang sedang anda lakukan?” Si Jepang menjawab “ Saya sedang mengirim sebuah email” Si Ingris tadi makin kagum dengan jam canggih tersebut. Akhirya ia bertanya “ Dimana saya bisa membeli jam seperti itu?” Si Jepang menjawab “Oh, jam ini tidak di jual dipasaran, jam ini ciptaan saya sendiri!” begitu jawab si Jepang sambil menunjukan beberapa fitur canggih di jam tersebut yang bisa melakukan berbagai pekerjaan mulai dari email, fax, TV, Video dst.

Si Inggris tadi makin kagum dan akhirnya mencoba merayu si Jepang untuk menjual jamnya yang canggih itu. Nggak di sangka si Jepang tertarik juga ingin menjualnya. “Bagaimana kalau saya beli U$ 200?” kata si Inggris. Si Jepang dengan cepat menjawab “Boleh!”. Si Inggris tadi tersenyum lebar karena merasa tebakannya benar bahwa si Jepang ini pasti orang bodoh yang mudah di tipu. Bagaimana mungkin jam secanggih ini hanya seharga 200 dollar, begitu pikirnya. AKhirnya merekapun bertransaksi.
Tidak lama kemudian terdengar pengumuman keberangkatan pesawat. Mereka berdua pun bersiap2 berangkat. Si Jepang langsung bersalaman dan meniggalkan si Inggris. Setelah si Jepang berjalan, si Inggris melihat 2 buah koper milik si Jepang tertinggal. Ia lalu mengejar si Jepang sambil membawa 2 buah koper yang beratnya luar biasa tersebut. Setelah bertemu dia mengatakan “Mr. Ini koper2 anda tertinggal!” Si Jepang menjawab “ Oh bukan!!, koper ini sekarang sudah jadi milik anda. Koper ini adalah mesin dan battarei dari jam yang anda beli tadi!!”

Si Inggris pun langsung shock pingsan!

Well,.. sesuatu yang hebat selalu ada harganya. Jangan mudah tertipu dengan sesuatu yang kelihatan luar biasa namun bisa di dapatkan dengan cara yang mudah dan instan. Kata orang bijak “Tuhan Maha Tahu dalam menentukan berapa harga yang pantas yang harus dibayar untuk sebuah keberhasilan”

GARA2 JOKOWI vs PRABOWO


“Prabowo itu dalang kerusuhan 98. Dia otak dibalik pembantaian etnis Cina saat itu“( 1.837 like, 335 share)

“Jokowi itu agamanya nggak jelas.Dia cuma pura2 Islam. Dia itu peliharaan Yahudi. Buktinya Sholatnya aja salah”( 1.209 like, 450 share)

“Prabowo itu titisan Soeharto. Dia bakal jadi pemimpin otoriter, buktinya dulu ia menculik para aktivis HAM & Demokrasi” ( 3.025 like, 553 share)

“Jokowi itu keturunan Cina. Jadi kalau dia menang pasti negara ini akan dikuasai keturunan Cina”( 2.009 like, 650 share)


Saya sering senyum2 sendiri (sambil geleng2 kepala) melihat bagaimana para pembela fanatik kedua tokoh tersebut merebut simpati publik dengan cara membuat berita dan opini seperti ini. Saya yakin mereka sendiri sebenarnya tidak bisa mempertanggungjawabkan validitas informasi yang mereka sebarkan tersebut. Tapi entah kenapa masyarakat kita mudah sekali terindoktrinasi oleh pendapat para opinion former ini. 
Masyarakat kita mudah sekali MENELAN OPINI SUBJEKTIF dan malas sekali berpikir dan menganalisa sebuah informasi. Istilah saya : LAZY MIND!!!

Bahkan lebih dari itu, dimasyarakat kita berita burung pun bisa jadi sebuah fakta yang diyakini. Masih ingat kan berita jaman dulu. Katanya Ibu Tien Suharto itu meninggalnya gara2 anak2nya (Bambang & Tomy) berantem, terus tembak2an dan pelurunya nyasar kena bu Tien (Glek!). Ada juga Broadcast Message berisi pesan dari juru kunci makam Rasulullah yang harus di forward atau jika tidak kita bisa mendapat musibah (Nahan ketawa.). Herannya berita seperti ini bisa ditelan mentah2 sebagian masyarakat kita bahkan oleh orang2 yang ngakunya terdidik (Baca : sarjana). Jadi nggak usah heran kalau tayangan infotainment di Indonesia nggak pernah anjlok ratingnya. Ini mungkin karena para opinion maker lebih senang membodohi masyarakat dengan rumor dan gosip demi kepentingan golongannya ketimbang mendidik masyarakat kita agar memiliki konstruksi berpikir yang baik.

Menurut saya ,sebuah tesis harus kita cerna dulu dalam sebuah kerangka berpikir yang menyeluruh dan tidak menelannya bulat2. Apalagi hanya sekedar sebuah berita tentang tokoh yang kita sendiri tidak bisa membuktikan kebenarannya. Kok bisa2nya kita langsung forward kemana2. Iya kalau benar, nah kalau salah gimana? Berarti kita sudah terkena klausul menfitnah orang di mahkamah pengadilan akhirat nanti. Gimana kalau itu berita benar? Eit nanti dulu, hati2 juga menyebarkannya. Kita masih bisa kena delik membuka aib orang (ghibah) di pengadilan tertinggi Allah nanti

Terus harus gimana ?

PERTAMA , menurut saya siapapun presiden yang menang nanti, yang penting kita nggak ikut2an menfitnah orang dengan berita yang kita sendiri tidak tahu dengan jelas duduk persoalannya hanya untuk mendukung logika berpikir kita. Rugi dong. Mereka yang jadi presiden, kita yang masuk neraka.

KEDUA, kita harus melatih diri kita untuk berpikir sebelum bicara (beropini). Bukan sebaliknya, mendengar/membaca terus langsung bereaksi. Saya jadi ingat apa kata John Naisbitt dalam bukunya MINDSET. Dia bilang jika kita melihat sebuah fenomena, jangan dengarkan OPINI tapi lihat FAKTAnya.
Maksudnya gimana? Begini..., kalau ada yang bilang Manchester United itu adalah klub sepak bola terbaik nomor 1 di dunia, itu namanya OPINI. Sekalipun yang bilang itu adalah tokoh sepak bola terkenal yang pendapatnya didukung oleh para ulama, kyai & persatuan habib sedunia (apa hubungannya coba , tetap saja itu namanya OPINI.

Tapi kalau Manchester United juara Liga Champion 10 kali berturut2 dan belum pernah terkalahkan sekalipun, itu baru namanya FAKTA. Fakta adalah SKOR ANGKA, akumulasi poin demi poin bukan deskripsi pendapat.

Seorang presiden bisa saja bilang ekonomi negaranya mengalami kemajuan. Itu namanya opini. Skornya gimana? Berapa PDB nya, Berapa Angka pengangguran yg terserap lapangan kerja, Berapa kilometer infrastruktur jalan yang dibangun. Bagaimana angka ekspor & impornya? Bagaimana skor pemberantasan korupsi dst....dst. Indikator2 Itu baru bisa disebut fakta.

Disinilah kemampuan CRITICAL THINKING dibutuhkan : Kemampuan BERTANYA & MEMPERTANYAKAN JAWABAN!

Jadi saat kiita menyikapi berita kedua ttg kedua kandidat, jangan langsung diforward. Tapi gunakan critical thinking dulu. Misalnya, Kalau ada yang bilang Prabowo itu calon presiden yang berani & tegas . Itu opini. Faktanya gimana? Terus Kalau ada yang bilang Jokowi itu calon presiden yang merakyat & berorientasi kerja bukan bicara. Itu opini. Faktanya gimana?

Itu pertanyaan2 yang harus kita cari jawabannya sebelum ikut2an beropini.

Nah kira2 Itulah alur berpikir yang harus kita lewati sebelum ikut2an beropini. Jadi mulai sekarang jangan Lazy Mind dan gampang ikut2an beropini. Kalau tidak mengerti persoalan lebih baik diam dan belajar mencerna sebuah berita. Mana yang Opini , mana yang fakta. Setelah itu silahkan menfroward, beropini dan dukung mendukung dengan cara yang bermartabat. Bukan ikut2an menfitnah. Setuju?

Jadi sekarang anda sudah mulai belajar membedakan mana opini, mana yang fakta. kalau ada berita : “Harry Tanoe itu pemilik MNC TV”, anda sudah tahu itu adalah Fakta.

Tapi kalau ada berita “Harry Tanoe itu orang yang narsis abis dan kelihatan ambisius banget” anda tahu itu adalah opini saya pribadi yang nggak perlu dipercaya. Hehehe. Pisss!

IBU INIPUN TAK KUASA MENAHAN TANGISNYA



Suatu hari seorang ibu curhat mengenai anaknya yang dia anggap sangat ‘cengeng’ dan sensitif. Sebut saja Dita namanya. Dia duduk di kelas 5 SD di sebuah sekolah swasta. Anak bungsu dari 3 bersaudara. Si Ibu geregetan sekali melihat anaknya yang terlihat terlalu ‘lemah’ ini. Si anak ini sangat sensitif dan mudah sekali menangis. Dia bingung bagaimana anaknya nanti menjalani kehidupan. Beda sekali dengan dua kakaknya yang kelihatan lebih tangguh. Si ibu ini bercerita panjang lebar tentang pengalamannya dulu dididik oleh orang tuanya dengan keras & ‘sangat disiplin’, sehingga ia punya mental yang kuat dan bisa sukses di karirnya . Si Ibu inipun ingin menanamkan cara mendidik orangtuanya kepada anak2nya.

Setelah si ibu ini bercerita panjang lebar, kamipun bertanya “ Ibu boleh saya bertanya?…, anak ibu ini suka main sama anak2 kecil nggak?”

Si Ibu dengan muka agak sewot menjawab “ Iya pak, Justru itu yang membuat saya heran dan marah. Kok dia mainnya selalu sama anak-anak dibawahnya. Dia hampir tidak punya teman sebaya. Saya takut sekali dia nanti tidak dewasa2 dan tambah cengeng. “

Kami bertanya lebih lanjut “Terus Dita ini suka sama binatang peliharaan ya?”

Si ibu kembali menjawab “ Iya pak, dia itu memang sangat penyayang sama binatang. Tapi kadang2 saya lihat suka kelewatan juga. Dia suka ngajak binatang peliharanya ngobrol, bahkan kadang suka dia bawa ke tempat tidurnya. Terus makanan yang harusnya untuk dia, malah dia kasih ke binatang peliharaannya. Saya kadang2 suka kesel lihat kelakuannya yang aneh2“

Setelah menanyakan beberapa pertanyaan lebih lanjut, kami menyimpulkan bahwa Dita adalah anak yang luar biasa.
Kamipun langsung menyalami si ibu ini “Selamat ya bu, ibu punya anak yang luar biasa sekali. Kalau saya punya anak seperti Dita saya pasti akan sangat senang sekali”

“Loh kok gitu pak ?”

“Ibu, percaya deh sama saya ……kalau nanti ibu sudah tua, saya yakin sekali Dita inilah satu2nya anak ibu yang dengan sabar dan penuh kasih sayang mau merawat dan mengurusi kedua orang tuanya saat sakit2an”

Tiba2 si Ibu ini terdiam tidak mampu berkata apa2. Dia baru teringat saat Dita masih kecil, cuma ia anak yang selalu ingin memeluk & menciumi ibunya terus menerus. Namun Dita kini sudah berubah jadi anak yang diam dan tidak lagi hangat seperti dulu kepada ibunya. Perlahan2 air matanya pun mulai mengembang dan akhirnya si ibu tidak kuasa menahan tangisnya .

Sesampai dirumah, si Ibu ini bercerita kalau ia langsung memeluk dan menciumi Dita ….

(Cerita ini diadaptasi dari kisah nyata di ruang konsultasi parenting)

PELAJARAN LUAR BIASA DARI ‘ORANG ANEH’ DI DEPAN GEDUNG PUTIH



Ada sebuah cerita sangat menarik beberapa tahun lalu saat terjadi perang Irak. Waktu itu ada seorang demonstran ‘aneh’ yang setiap hari berdiri di depan gedung putih untuk menentang kebijakan perang Irak. Setiap malam ia selalu datang membawa sebuah lilin dan berdiri di depan pagar gedung putih. Ia lakukan itu hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan.

Karena hanya sendiri, maka tidak ada orang yang melihat, tidak ada media yang meliput dan tidak ada pejabat gedung putih yang mau menemui orang ini. Sekilas orang mungkin melihat orang ini agak aneh.

Hingga di suatu malam terjadi hujan deras dengan angin yang sangat kencang. Orang ini tetap datang dan berdiri di depan gedung putih untuk menentang agresi militer di Irak.

Petugas keamanan gedung putih mulai kasihan melihat orang ini dan mengajaknya bicara ” Maaf Pak, saya sangat menghormati aspirasi anda. Tapi malam ini hujan dan anginnya sangat kencang. Lebih baik anda pulang ke rumah. Tidak akan ada orang yang melihat anda malam2 begini….Kebetulan tidak ada pejabat gedung putih yang masih ada di dalam dan tidak akan ada pers yang akan meliput anda ”

Namun orang ini tetap berdiri di depan gedung putih seakan-akan tidak mendengarkan kata2 petugas keamanan tadi. Petugas keamanan tadi pun mulai berusaha membujuk orang ini “ Pak, coba anda pikir baik2. Apakah anda pikir apa yang anda lakukan seorang diri selama berbulan2 di tempat ini setiap malam….bisa merubah mereka para pejabat di dalam gedung putih ini??. Apakah anda berpikir seperti itu??” Tanya petugas keamanan tadi dengan nada sedikit merendahkan.

Si demonstran tadi akhirnya menjawab : “SAYA TIDAK MELAKUKAN SEMUA INI UNTUK MERUBAH MEREKA . …TAPI SAYA MELAKUKAN SEMUA INI UNTUK MERUBAH DIRI SAYA SENDIRI…!!”

Luar biasa sekali. Apa insight yang bisa didapat dari cerita ini..?

Saya mau cerita pengalaman saya sendiri saja. Setelah hampir 3 tahun saya bersama teman-teman trainer di Sigma Academy ikut mendidik anak2 membangun karakter mereka, banyak sekali perubahan2 yang dirasakan oleh anak2 ini. Dari cerita2 mereka, banyak dari mereka yang merasa berubah setelah mendapatkan pelajaran2 disini. Ada yang merasa tambah percaya diri, tambah disiplin, tambah kreatif, tambah bertanggung jawab, tambah bisa mengenal potensi dirinya, tambah menghormati orang tua dst.

Tapi sebenarnya, yang lebih membuat saya kagum adalah justru saya merasa banyak perubahan yang terjadi dalam diri saya sendiri. Misalnya saat saya lagi tidak percaya diri dengan kemampuan saya, saya jadi ingat prinsip2 karakter yang diajarkan ke anak2 . Salah satunya prinsip yang berbunyi “Bukan yg paling cerdas & pandai yang akan berhasil, tapi yang paling sungguh2”. Prinsip ini seperti terngiang2 terus dan membuat saya jadi lebih percaya diri bahwa saya bisa tetap berhasil kalau saya mau sungguh2, sekalipun saya merasa otak saya agak pas2an. (pas butuh, ada!)

Kemudian contoh lain adalah prinsip karakter yang berbunyi “Tidak ada gelar yang lebih tinggi dan hebat selain seorang yang jujur dan dapat dipercaya”. Prinsip ini juga dan akhirnya ikut merubah karakter saya. Saya jadi mulai mengevaluasi tindakan saya yang selama ini “abu-abu” dan sering mencari pembenaran atas perilaku tidak jujur saya.

Masih banyak contohnya yang tidak mungkin cukup dibahas disini. Tapi ada satu hal yang menarik, saat kita dengan niat baik membagikan hal-hal baik ke orang lain, ternyata energi kebaikan tadi ikut terpapar ke dalam diri kita. Jadi sebenarnya BERBUAT BAIK KEPADA ORANG LAIN ITU UNTUK MEMPERBAIKI DIRI KITA SENDIRI

UNTUK SUKSES TIDAK CUKUP PAKAI OTAK, TAPI JUGA PERLU PAKAI 'OTOT'..



Di sekolah & Universitas, kebanyakan guru dan dosen hanya melatih kita keterampilan otak (Brain Memory) tapi jarang melatih keterampilan otot kita (Muscle Memory). Maksudnya ,semua pengetahuan yang kita dapatkan di sekolah hanya berhasil sampai tataran ‘pengetahuan’ . Bukan berakhir pada sebuah tindakan si otot2 tubuh untuk ACTION menghasilkan sebuah karya nyata sebagai sebuah IMPACT(dampak) dari proses belajar kita.

Akhirnya, nggak ada outcome yang jelas dari proses belajar kita bertahun2. Pengetahuan sekolah tidak membuat kita mampu menghasilkan sebuah karya yang nyata dan terlihat manfaatnya kecuali hanya selembar ijazah dan nilai.

Di tingkat mahasiswa juga nggak jauh beda. Hasil dari proses belajar mentok dalam sebuah dokumentasi skripsi yang cuma dipajang di perpustakaan kampus. Lagi2 Brain Memory, bukan Muscle Memory. Nggak pernah ada aplikasikan di kehidupan nyata dalam bentuk produk, jasa atau solusi terhadap masalah yang langsung teruji manfaatnya dikehidupan nyata.

Walhasil, banyak sekali mahasiswa bingung mau apa setelah lulus kuliah. Mereka ini orang2 pintar yang bisa berkomentar dan mengkritisi berbagai hal, tapi tidak pernah bisa menghasilkan karya apapun. Dan dalam jumlah kumpulan besar, jadilah KITA ini, sebuah bangsa konsumtif yang hampir tidak pernah menciptakan apapun.

Inilah hasil sekolah yang hanya melatih Brain Memory saja. Sementara Muscle Memory kita tidak pernah disekolahin. Padahal dalam setiap serat2 otot kita itu ada DNA2 yg myelinnya juga harus di sekolahin & dilatih. Dimana sebuah proses belajar harus memliki DAMPAK (Impact) pada otot2 tubuh kita untuk bertindak dan menghasilkan sesuatu.

Orang2 yg Muscle Memorynya cerdas, akan punya kebiasaan bertindak . Setiap pengetahuan yang didapat menggerakan otot2 tubuhnya untuk selalu meng’create something yang punya value di kehidupan nyata. Otot2 tubuhnya selalu ‘gatel’ untuk mengambil sebuah ACTION

Untung akhir2 ini ada juga siswa2 sekolah yang mulai melatih muscle memorynya. Mereka membuat inovasi2 nyata sebagai dampak dari hasil belajarnya. Ada yang bikin Carbon-Oxygen Separator (Alat konversi asap rokok jadi O2), Edge Shoes (Sepatu utk orang buta), Water Coated Helmet (Helm dengan pendingin udara) dsb.

Tidak seperti kita dulu, mereka inilah anak2 yang tidak hanya cerdas otaknya tapi juga cerdas ototnya.

ANAK2 CERDAS & ANAK2 YANG "KELIHATAN CERDAS"



Jika ada sebuah soal ujian anak kelas 6 SD yang berbunyi: "Apa yang dimaksud bumi & bulan berotasi & berevolusi?" , kemudian ada siswa yang menjawab dengan jawaban yang PERSIS sesuai dengan kalimat2 yang ada dibuku pelajaran, sudah pasti anak ini akan mendapat nilai ujian yang bagus . Karena nilainya bagus, diapun akhirnya akan DIANGGAP ANAK YANG CERDAS.

Tapi jika ada seorang anak kelas 6 SD yang setelah belajar pelajaran tentang “rotasi & evolusi “ bulan dan bumi, ia merasa PUSING, KEBINGUNGAN dan akhirnya BERTANYA pada gurunya:

"Maaf Pak Guru saya tidak mengerti, kalau memang bulan itu BERPUTAR pada porosnya dan BERPUTAR mengelilingi bumi,......Kenapa setiap saya melihat bulan, kok yang kelihatan permukaannya selalu yang itu2 saja ?

Pak Guru : ?!#:<*??!?

Ini BARU ANAK2 YANG CERDAS SEBENARNYA!!